Terkini.id, Cilacap – Pemerintahan Desa Glempang Pasir kecamatan Adipala kabupaten Cilacap provinsi Jawa Tengah, mengadakan upacara bendera merah putih di halaman kantor desa Glempang Pasir, pada Selasa, 17 Agustus 2021.
Upacara berlangsung dengan hikmat dan tetap mematuhi himbauan protokol kesehatan yang diterapkan. Upacara diikuti oleh Perangkat Desa; Kaur, Kepala Dusun, Staf Administrasi, Lembaga Desa; BPD, LPM, LINMAS, FKPM, Ued-SP Pancur Sejahtera, BUMDES, Karang Taruna, serta mahasiswa Mahasiswi KKN DR UNUGHA Kelompok R2 -6 yang diketuai oleh Kamal.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara HUT RI ke 76 adalah Kaur Pemerintah Desa. Bertindak sebagai pembina upacara yaitu kepala desa Glempang pasir, Margana. Pembaca undang-undang, Subuh Suharyadi selaku kepala dusun welahan kulon. Pembaca doa, Arifin, sedangkan yang bertugas menjadi pengibar bendera merah putih adalah Kaur umum. Pengibar bendera berjumlah 3 orang dari staf desa yaitu, Reban Permadi, Darsinah, Warsono.

Para anggota pengibar bendera ini telah menjalani serangkaian pelatihan selama 3 hari. Pengibaran sang saka merah putih berjalan lancar diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Kepala Desa Glempang Pasir menyampaikan “Semoga dengan menghayati dan mengamalkan arti Kemerdekaan, kita semua dapat bahu- membahu serta turut serta dalam pembangunan khususnya di desa, demi menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.”
Kepala desa menambahkan “Saya juga menghimbau kepada seluruh warga masyarakat, untuk tetap mematuhi himbauan Protokol Kesehatan dari Pemerintah dalam upaya bersama Menanggulangi penyebaran wabah Covid 19.”
“Dengan mentaati peraturan Pemerintah, berarti kita telah ikut serta menjadi Pahlawan Kesehatan bagi semua,” pungkasnya.
Setelah upacara pengibaran bendera di lanjutkan tasyakuran di tandai dengan pemotongan tumpeng. Semua membaur jadi satu, mulai dari para petugas upacara, anggota paduan suara, anggota paskibraka, perangkat desa, lembaga desa, serta tamu undangan lainnya.
Ditemui terpisah, Dosen Pembimbing Lapangan KKN DR 2021, Priyo Anggoro, mengatakan “KKN tahun ini memang berbeda, karena masih masa pandemi. Tapi, bukan berarti mahasiswa tidak action ke lapangan, mereka tetap turun ke lapangan, hanya saja mereka mengabdi ke desa terdekat dari tempat tinggal mereka”.
“Jadi, esensi dari KKN kali ini, yaitu pengabdian pada masyarakat tetap berjalan maksimal, tentunya tidak boleh abai pada protokol kesehatan dan tetap mengkampanyekan pencegahan covid 19 dengan pola hidup sehat”. tutup Priyo.